Kamis, 25 Februari 2010

PANGANDARAN YANG EKSOTIS

Pangandaran adalah salah satu daerah tujuan wisata di pesisir pantai selatan Jawa Barat, Terletak ±200 km dari kota bandung atau 5 jam perjalanan ditempuh dengan kendaraan mobil/bus. Daerah ini memiliki banyak ragam keindahan alam yang layak untuk dieksplorasi, mulai dari keindahan laut, pantai dan cagar alamnya yang sudah terkenal sampai ke mancanegara serta alamnya yang subur memberikan nuansa kedamaian tersendiri bagai siapa saja yang berkunjung ke sana.

Keunikan Cagar Alam Pangandaran berupa semenanjung, terletak pada bentuknya menyerupai pulau namun masih terhubung dengan daratan pulau Jawa. Di dalam cagar alam tersebut tersimpan banyak tersimpan keindahan alam yang terbentuk secara alami serta keanekaragaman hayati yang terjaga keasriannya. Cagar alam berupa hutan, padang rumput dan pantai, serta laut dengan total seluas 1000 hektar ini menjadi habitat terakhir bagi banteng selain selain cagar alam ujung kulon. Kawanan rusa, monyet, dan beragam berbagai jenis burung endemic juga sangat mudah dijumpai bahkan hewan-hewan ini pun seperti sudah terbiasa dengan kehadiran manusia. Pantai pasir putih dan taman laut yang masih terjaga keasriannya juga menjadi daya tarik tersendiri untuk memikat para wisatawan. Selain itu juga, Goa-goa alam dengan berbagai keunikannya masing-masing serta gua bersejarah peninggalan Jepang saat perang dunia kedua menambah keeksotisan Pangandaran, yang layak dieksplorasi. Tak heran sebelum terjadinya bencana tsunami yang melanda daerah ini pada tahun 2006, Pangandaran sering disebut juga sebagai Bali kedua karena keindahan alamnya yang eksotis.



Cagar Alam Pangandaran dilihat dari udara


Pemandangan sunset dan kawanan rusa di Pantai Pangandaran


Keindahan alam lainnya adalah obyek wisata alam Green Canyon. Obyek wisata ini menyuguhkan keindahan alam yang sangat menakjubkan, mulai dari keelokan sungai yang airnya berwarna hijau dan tebing batu yang yang memukau saat kita sampai di hulu sungai. Selain itu juga pengunjung dapat menikmati serunya berpetualang menyusuri dinding green canyon dan berenang di dalamnya laksana berenang di kolam pribadi. air sungai yang jernih dan batu batu alam yang memukau memberikan nuansa tersendiri. Untuk menikmati obyek wisata ini pengunjung hanya perlu menyewa perahu berkapasitan lima orang untuk menyusuri sungai sampai ke Green canyon dan jika ingin berwisata yang lebih menantang lagi, pengunjung tinggal bernegosiasi dengan pemandu kapal untuk menyusuri ke dalam green Canyon, tentunya hanya untuk menambah jam sewa perahu dan menyewa pelampung serta tips untuk si pemandu.


Obyek Wisata Green Canyon


Selain itu juga masih banyak terdapat Obyek wisata yang juga sudah terkenal sampai ke mancanegara dan sering menjadi referensi oleh para turis asing yang ingin berselancar di pantai. Salah satu obyek wisata itu adalah Batu Karas, terletak ±35 km dari pantai dan cagar Pangandaran. Daerah ini memiliki keindahan alam dan pantai yang sangat cocok bagi para penggemar olah raga Surfing, selain itu juga didaerah ini terdapat sebuah resort yang sudah cukup terkenal dan sering dijadikan tempat favorit bagi para turis asing yang ingin berlibur sambil berselancar di pantai.

Satu lagi obyek wisata alam yang layak untuk di eksplorasi adalah Wana Wisata Citumang. Lokasinya juga tidak jauh dari pantai dan cagar alam Pangandaran. Terletak di dalam hutan milik PT Perhutani, obyek wisata ini menawarkan keindahan alam hutan dan sungai yang memiliki keunikan tersendiri. Air sungai yang yang sangat jernih keluar dari mulut Goa yang konon di dalam goa tersebut terdapat air terjun yang memukau sangat cocok bagi wisatawan yang ingin berpetualang dan mandi di sungai yang jernih sambil menikmati keindahan alam.

Rasanya tidak cukup waktu satu hari untuk menjelajahi keeksotisan Pangandaran. Banyaknya obyek wisata alam dengan keindahan dan keunikannya masing-masing menjadikan daerah ini sering dijadikan tempat berlibur diakhir pekan oleh para turis domestic maupun mancanegara dan bagi mereka yang ingin berpetualang menikmati keindahan alam.


Aditya Rachman Putra, 13 Februari 2010

Pagi yang Menyadarkanku

Pagi menyapa dengan hangatnya sinar mentari seraya membisikkan semangat kepada penghuni negeri. Namun lembutnya singgasana peraduan membuatku ingin tetap berlama-lama di dalam kehangatan ini. Sementara para penghuni negeri tengah bersiap-bersiap untuk menjalani hari dengan penuh semangat. “Akh… masih terlalu pagi pikirku.” dan aku pun kembali terlelap dalam mimpiku.

Mimpiku terjaga saat sayup-sayup terdengar langkah seorang bijaksana yang kuhormati, menghampiri singgasana ku. Dalam diamnya ada harapan yang mendalam tersirat dari balik wajahnya. Harapan yan membuatku merasa bersalah dengan apa yang telah kulakukan selama ini. Tak ada alasan lagi untuk berlama-lama dibalik kelembutan singgasana peraduan ini. Saatnya kini untuk membasuh diri menyambut hari dengan beribu harap.

Sebuah berita gembira hendak ku sampaikan pada kedua orang yang kucintai. Berita yang kuharap dapat sedikit menepis keraguan mereka tentang jalan yang kupilih. Jalan yang dahulu mereka sangsikan, karena aku memilih jalanku sendiri. Kini semua harus ku tanggung sendiri. Namun aku yakin Allah selalu memberikan jalan yang terbaik untuk setiap umatnya yang senantiasa bersyukur dengan apa yang di dapat.

Empat tahun sudah kulalui jalanku sendiri, begitu banyak pengalaman dan hikmah hidup yang kudapat. Namun masih ada yang belum kuperoleh setelah sekian tahun ku mencari. Terkadang muncul rasa penyesalan tatkala ku teringat akan seruan mereka tentang jalan yang mereka tunjukan. Hmm… kini semua telah berlalu, dan waktu terus berlalu. Hanya doa dan penyemangat yang kubutuhkan untuk melalui sisa jalanku ini. Karena ku yakin semuanya akan terasa indah pada waktunya nanti.

Sungguh hati ini menangis tatkala diingatkan saat perjuangan hidup mereka dikala aku masih kecil. Namun sampai saat ini aku masih belum dapat membahagiakan mereka. Kini ku baru sadar bahwa dalam hati mereka berharap semoga aku segera berubah. Tidak perlu drastis, cukup mulai dari yang kecil dan sederhana saja. Ya Allah, ampunilah aku yang lemah dan penuh dosa ini. Ampunilah aku yang sering berbuat salah dan khilaf pada mereka yang telah merawatku. Sungguh besar harapan mereka padaku. Berilah hamba kekuatan untuk dapat kembali menata hati dan pikiran ini agar selalu dalam bimbingan Mu.

Pagi ini Engkau telah membuka wacana pikiranku melalui mereka. Engkau telah tunjukkan arah kemana aku harus mempersiapkan diri dan melangkah menuju babak baru dalam kehidupanku. Segala puji bagi Mu yang masih memberi ku kemudahan untuk mendapatkan ladang pencaharian yang baru, setelah pilihan pahit yang harus kuambil namun disayangkan oleh mereka. Kumohon padaMu untuk memberiku petunjuk dan kemudahan dalam menempuh jalan hidupku yang baru, karena Engkau Yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Semoga ini yang terbaik dari Mu dan berilah keberkahan di dalamnya. Amin.


Jakarta, 25 Februari 2010