Senin, 15 Juni 2009

KAMI SEMUA MERINDUKANMU

KAMI SEMUA MERINDUKANMU

Matahari pagi mulai bersinar. Cahayanya yang sejuk menerobos jendela kamarku, seraya mengajakku untuk bangun dan menikmati indahnya dunia. Namun rasa kantuk dan lelah masih menahanku untuk tidak beranjak dari tempat tidurku. Hari ini aku sedang libur, rasanya ingin sekali kuhabiskan waktu liburku ini untuk bermalas-malasan dan tidur seharian. Akan tetapi, sinar matahari yang semula hangat semakin lama menjadi terasa panas, seakan-akan mengingatkanku untuk tidak menyianyiakan waktu yang diberikan.
Sebuah computer di samping tempat tidurku kerap membisikkan kata di hatiku “ayo dit !!! selesaikan naskah ceritamu, aku menantikan goresan tangan mu di layarku” Namun lagi-lagi perasaan malas masih saja mengiringi setiap gerakku. Sambil menikmati sarapan pagi, kunyalakan komputerku. Tetapi lagi-lagi persaan ku kacau, apa yang akan ku kerjakan dengan computer ini ? Selintas bayangan di kepalaku mengajakku untuk mengingat-ngingat masa satu tahun yang lalu, saat aku diterima bekerja di perusahaan tempatku bekerja saat ini.
Tanggal 15 Maret 2006 aku dan teman-teman yang berjumlah lima orang, mulai mengikuti training di sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang retail. Kami berenam belajar bersama-sama untuk ditempatkan di site baru perusahaan tersebut sebagai manager dan supervisor. Salah satu temanku adalah Pak Rusyandi yang menjabat sebagai manager. Kami pun banyak belajar darinya. Orangnya kreatif, ceria, tekun, dan selalu kritis dalam memberikan masukan untuk kemajuan perusahaan. Setiap permasalahan yang ada di site selalu dapat ditanganinya dengan baik. Dia juga suka main bulutangkis. Namun sayang, karena jadwal kerjanya sering bentrok dengan waktu latihan. Hanya beberapa kali kami bisa main bulutangkis bersama-sama.
Setelah satu tahun bekerja, aku baru sempat berkunjung ke rumahnya seminggu yang lalu. Kebetulan rumah kami dekat, hanya berjarak ± 1 km. Saat itu beliau sedang sakit, jadi tidak bisa masuk kerja. Syukurlah dua hari kemudian dia sudah sembuh dan bisa kembali bekerja. Selama tiga hari berturut-turut, aku selalu bekerja melanjutkan shift pak Rusyandi. Namun pada hari yang ketiga, entah mengapa tidak biasanya Pak Rusyandi setelah selesai shift 3 terburu-buru pulang ke rumah ? Setelah selesai handover, jam 1 malam pak Rusyandi berpamitan ke saya untuk pulang ke rumah. Dalam hatiku “tumben jam segini sudah pulang biasanya selalu saja ada yang dikerjakannya sampai jam 01.30 WIB” Tetapi kali ini tidak.
Jam 2 pagi telepon kantor berdering. Aku angkat telepon tersebut. Astagfirullah hal Azim, Aku mendapat kabar bahwa Pak Rusyandi mendapat musibah kecelakaan motor dalam perjalanan pulang ke rumah setelah bekerja dan kondisinya cukup parah, bahkan keluargapun tidak diperbolehkan melihatnya Aku juga hampir tidak percaya dengan kabar tersebut. Segera aku telepon Andi temanku yang akan masuk jam 5 pagi untuk memastikan kondisi Pak Rusyandi sebenarnya. Kebetulan rumah sakitnya tidak jauh dari rumah Andi. Perasaan sedih dan galau pun langsung mengisi hati semua karyawan, Apalagi setelah Andi mengabarkan kondisi terakhir Pak Rusyandi kepada kami.
Isak tangis keluargapun bergema memenuhi lorong rumah sakit. Kini sosok yang penuh ceria dan penuh charisma itu hanya dapat terbaring lemah di ruang ICU. Kondisi Pak Rusyandi mengalami koma sejak kecelakaan dan sampai saat ini belum sadarkan diri. Ayo Pak Rus ! kamu pasti bisa bertahan. Hanya doa yang bisa kami panjatkan untukmu, kami semua merindukanmu.Ya Allah.... sembuhkanlah beliau Ya Allah. Sadarkanlah beliau dari koma Ya Allah.... Ya Allah. Kami tidak sanggup jika harus kehilangan beliau, banyak hal yang ingin kami pelajari darinya Ya Allah... Ya Allah, berilah ketabahan serta kekuatan bagi keluarganya dalam menghadapi cobaan ini. Amiiin....

Jakarta, 10 April 2007

Tidak ada komentar: