Senin, 15 Juni 2009

SELAMAT JALAN

SELAMAT JALAN

Semilir angin nan sejuk di senja hari, menghantarkan sang surya ke peraduannya seraya menyambut sang dewi malam yang penuh kesejukan, Berharap esok hari kan lebih baik dari hari ini. Namun, isak tangis dan air mata masih saja tertumpah dari para insan yang penuh cinta dan kasih sayang.
Sebuah raga masih terbaring lemah tak berdaya, Sudah tiga hari raga tersebut tidak sadarkan diri. Seperangkat alat bantu kehidupan masih terpasang di raga itu sejak musibah naas tersebut terjadi. Segala daya dan upaya terus dilakukan untuk membangunkan raga tersebut. Doa pun tak henti-hentinya dipanjatkan, berharap akan adanya sebuah mu’jizat. Namun apa daya, manusia hanya bisa berusaha. Yang Maha Kuasa yang memiliki kehendak. Ternyata, semilir angin nan sejuk di senja itu telah membawanya pergi menghadap Sang Pencipta untuk selama-lamanya.
Kini sosok yang sangat bersahaja itu telah pulang ke rumah terakhirnya, seperti pesan terakhirnya kepadaku sebelum terjadi kecelakaan “Dit, saya pulang duluan ya.... ! “ Dan ternyata beliau benar-benar pulang dan tidak akan kembali lagi. Semua orang merasa kehilangan dan tidak percaya dengan kepergianmu yang secepat ini. Kami masih ingin banyak belajar darimu. Begitu banyak suka dan duka yang telah kita alami bersama. Kehadiranmu selalu memberikan keceriaan. Ketenanganmu dalam menyelesaikan setiap masalah selalu membuat hati kami menjadi tenang. Sikapmu yang selalu kritis untuk kebaikan telah membuka hati dan pikiran kami. Namun semua itu hanya tinggal kenangan. Kenangan yang sangat berat untuk dilupakan. Selamat jalan Pak Rusyandi, semangat mu akan terus melekat di hati kami. Hanya doa yang bisa kami panjatkan, semoga semua amal ibadahmu diterima di sisinya dan diampuni segala dosa-dosamu. Amiiin.

Jakarta, 12 April 2007

Tidak ada komentar: