Senin, 15 Juni 2009

SATU LAGI SEORANG SAHABAT TELAH PERGI

SATU LAGI SEORANG SAHABAT TELAH PERGI

Langit bersinar begitu cerah menyinari bumi, diiringi hembusan angin yang sepoi-sepoi seraya memberikan kesejukan di tengah teriknya panas dunia. Hari itu aku baru saja menyelesaikan pekerjaanku. Namun karena temanku membutuhkan aku untuk membantu pekerjaannya, terpaksa aku harus overtime sampai sore hari.
Semua berjalan seperti biasa. Namun, sebuah email yang baru masuk ke komputer kami telah membuat hati kami menjadi gundah. Berita duka tertulis di email tersebut, satu lagi seorang sahabat telah pergi meninggalkan kami. Hmm.... Rasanya belum kering air mata ini melepas kepergian sahabatku yang meninggal dunia karena kecelakan motor. Kini satu orang lagi telah meninggalkan kami karena sakit. Tragisnya, keduanya meninggal pada usia yang masih muda dan merupakan tulang punggung keluarganya. Padahal kami masih sangat membutuhkan mereka untuk belajar bersama dalam meraih cita. Kini air mata itu kembali berlinang.
Memang, pekerjaan kami penuh dengan resiko. Namun kami selalu berusaha untuk menjalankan semua prosedur dengan baik dan benar untuk memperkecil segala resiko. Tetapi jika musibah atas kehendak-Nya terjadi diluar dugaan. Siapa yang akan bisa menolong dan membantu kami ? Asuransi yang kami miliki-pun tidak cukup untuk menanggung semua biaya perawatan. Apalagi jika jiwa ini diambil oleh Si Pemilik-Nya ? Siapa yang akan menggantikannya ? Dua musibah yang terjadi sudahlah cukup untuk menjadi pengalaman yang sangat berharga.
Semoga dengan musibah tragis yang terjadi berturut-turut ini dapat membuka mata dan hati para pengambil kebijakan. Sehingga kami pun dapat bekerja dengan tenang dan nyaman untuk memberikan kontribusi yang terbaik bagi perusahaan.


Jakarta, 10 Mei 2007

Tidak ada komentar: